Selamat dan Sukses

atas dilantiknya Bapak DRS. H. NALIM, SH, MM dan DRS. HASAN BASRI HARUN sebagai Bupati dan Wakil Bupati Merangin tahun 2008-2013 oleh Gubernur Jambi atas nama Menteri Dalam Negeri Pada tanggal 6 juli 2008.

Jumat, 22 Agustus 2008

PT Askes Serahkan 82.339 Kartu Jamkesmas Kabupaten Merangin

Dipersiapkan Seribu Kartu Bagi Pengemis & Anak Terlantar

BANGKO - PT Askes Cabang Bungo kemarin secara resmi telah menyalurkan kartu Jamkesmas untuk masyarakat Kabupaten Merangin. Penyerahan kartu Jamkesmas dilakukan langsung Manajer PT Askes Cabang Bungo, Jayadi, melalui MoU dengan Pemkab Merangin yang ditandatangani Peltu Sekda Merangin, Drs H Marzuki Yahya yang disaksikan Bupati Merangin, Drs H Nalim SH MM di ruang pola Kantor Bupati Merangin. Hadir juga para pejabat di lingkungan Pemkab Merangin.

MoU pendistribusian kartu Jamkesmas ini menurut Jayadi sebagai tanda dimulainya penyaluran Jamkesmas di Kabupaten Merangin. Sedangkan Kabupaten Bungo, Tebo, Sarolangun dan Kerinci sudah disalurkan kartu Jamkesmas. Untuk Kabupaten Merangin tahun 2008 ini kuota sebanyak 86.949 kartu Jamkesmas sementara yang telah terdata sebanyak 82.339 kartu yang sudah ada SK Bupati Merangin atau masih ada sisa sebanyak 4.610 kartu lagi yang belum terdata. ‘’Batas waktu penyaluran atau deadline penyaluran kartu Jamkesmas ini 1 September 2008,’’ ungkap Jayadi usai penandatangan MoU.

Menurutnya, kartu Jamkesmas ini berlaku di seluruh Indonesia. Hanya saja harus ada Surat Keabsahan Peserta (SKP). Seperti mulai pelayanan dasar kesehatan, rujukan pemegang Jamkesmas ke rumah sakit Kabupaten dan juga rujukan ke rumah sakit di Provinsi, tapi harus ada SKP. Yang jelas bagi peserta yang dirawat di rumah sakit akan menempati kelas III.

Selain itu masih ada seribu jiwa lagi jatah untuk pemenang kartu Jamkesmas, yakni bagi pengemis dan anak terlantar. Untuk pengemis dan anak terlantar diserahkan data paling lambat 31 Agustus 2008 ini. Sedangkan bagi kuota yang tidak terpenuhi Merangin tahun ini diusulkan tahun 2009 mendatang. Sementara itu, Bupati Merangin, H Nalim mengatakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sangat diutamakan, tanpa kesehatan kita tidak akan bisa berbuat apa-apa. Direncanakan pada tahun 2009 mendatang akan diterapkan program pelayanan kesehatan gratis di tingkat Puskesmas. Penyerahan kartu Jamkesmas ini sebagai salah satu wujud pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat, terutama bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.

Minggu, 17 Agustus 2008

Bupati Jaring Puluhan Pria Hidung Belang

Razia Penyakit Masyarakat di Merangin

BANGKO – Pemerintah Kabupaten Merangin di bawah kepemimpinan Drs H Nalim SH MM dengan Drs H Hasan Basri Harun, memenuhi janjinya untuk memberantas penyakit masyarakat (Pekat) di 100 hari masa kerja. Dalam razia Pekat yang dipimpin langsung Bupati Merangin, H Nalim, pada Jumat (15/8) malam lalu, berhasil dijaring 3 orang Kades, 20 PSK dan puluhan pria hidung belang. Razia yang diikuti unsur muspida, diantaranya Dandim 0420/Sarko, Kajari Bangko, Wakapolres Merangin, Wakil Bupati Merangin, Peltu Sekda Merangin, para Asisten, Kepala Dinas PM Kesos, Kakandepag Merangin, Kabag Hukum, Kabag Umum, Kabag Satpol PP, Kabag Kesra, Camat Bangko dan Camat Nalo Tantan itu, menyisiri sejumlah tempat hiburan malam dan warung remang-remang di Kabupaten Merangin.

Sasaran pertama adalah salah satu penginapan dan tempat hiburan karoke Jecky milik H Bahtiar Kacik, di Desa Mentawak. Sebelumnya Bupati Nalim memimpin rapat di rumah Dinas Bupati Merangin, guna mencari solusi bersama untuk membasmi sejumlah Pekat di Merangin. Serta, menjalankan Perda No 07 tahun 2005 tentang Larangan Minuman Keras dan Beralkohol dan Perda No 11 Tahun 2004 tentang Larangan Pelacuran. Saat tiba di tempat hiburan H Bakhtiar Kacik yang masih memiliki SITU hingga 2010 yang ditandatangani H Arfandi Ibnu Hajar SE ketika menjabat Sekda Merangin itu, ditemukan beberapa orang yang lagi asyik karaoke dengan beberapa orang perempuan yang diduga PSK. Di Desa Mentawak, tim berhasil menjaring 12 orang wanita yang diduga PSK.

Selain itu, juga ada tiga Kepala Desa (Kades) yang lagi asyik berkaraoke dengan cewek-cewak muda asal Bengkulu dan Linggu. Yakni Kasiran (48) Kades Mentawak Ulu Kecamatan Air Hitam, Bejo Maksum (40) Kades Pematang Kabau Kecamatan Air Hitam dan Fujiono Kades Bukit Subur Kecamatan Air Hitam. ‘’Kami ke Bangko ini setelah rapat di Sarolangun, ingin karaoke di Bangko,’’ ujar Bejo Maksum, kepada tim gabungan Pemkab Merangin malam itu. Selanjutnya, tim turun ke warung remang-remang milik Nyama Darham di Desa Langling. Ditemukan 3 cewek yang diduga PSK bersembunyi di atas loteng rumah. Di Desa Langling menurut Nyama ada 6 tempat prostitusi yang berkedok warung yakni milik Nyamah Darham, Rina, Adam, Siti, Dedek dan Jey.

Sementara di Desa Langling sebelum simpang Alboretum Rio Alif ada kafe milik Zuraida dengan Asoka yang berstatus PNS di Lingkungan Pemkab Merangin. Selanjutnya sekitar pukul 24.30 WIB perjalanan dilanjutkan ke kafe Dody, Talang Kawo, Bangko. Di kafe tersebut ditemukan beberapa orang hidung belang yang lagi asyik bergoyang. Ditemuka juga 5 wanita yang juga diduga PSK. Setelah semua PSK dan hidung belang yang terjaring, Bupati Merangin, H Nalim langsung memberikan nasehat dan arahan agar meninggalkan pekerjaan kotor tersebut.

Bupati Merangin Canangkan Gerakan Disiplin

BANGKO - Bupati Merangin, H Nalim terus bertekad mewujudkan aparat pemerintahan yang punya disiplin dan memiliki lingkungan kerja yang sehat. Buktinya pagi kemarin, segenap karyawan dan Kabag yang ada di lingkungan kantor Bupati Merangin ikut gotong-royong (Goro) membersihkan kantor pusat Pemerintahan Merangin itu.

Gebrakan disiplin yang kini digalakkan Bupati yang dilantik 6 Agustus lalu itu, memberikan pencerahan dan peningkatan disiplin bagi PNS. Diantaranya PNS yang biasa bolos dan menghilang ke luar kota pada hari hari tertentu, kini sudah mulai rajin masuk kantor.

Pagi kemarin, di hadapan pegawainya, Nalim menghimbau untuk bisa menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman. Karena, bila suasananya demikian, maka akan timbul semangat kerja yang tinggi. Untuk Goro yang digelar kemarin, hasilnya sejumlah sampah-sampah yang selama ini mengotori ruangan di dua belas bagian, berhasil dikeluarkan.

‘’Pak Bupati minta suasana lingkungan kerja yang bersih. Karenanya kami gotong-royong galo membersihkan ruangan,’’ ujar Sudaryanto, salah seorang PNS di kantor itu. Informasinya, sejak masuknya Bupati, Minggu lalu (7/8) atau sehari setelah dilantik, membuat keder para pegawai yang biasanya bekerja santai serta seenaknya. Dampak penertiban dan pembenahan disiplin yang kini tengah dilakukan Perwira Menengah Polisi itu, membuat mereka tak berani untuk keluar kota seenaknya seperti selama ini.

‘’Biasanya mobil ke Bangko bila hari Minggu sore sampai tiga trip, kini satu trip saja tidak penuh,” ujar seorang PNS kantor itu pada koran ini kemarin.

Gebrakan Bupati Nalim juga dilakukannya dengan merubah warna cat pos pengamanan masuk kantor Bupati. Bila selama ini warnanya terkesan gelap dan angker, kini sudah diganti dengan warga agak kekuningan dan terkesan terang.

Selasa, 12 Agustus 2008

Merangin Eksploitasi Biji Besi Pertama di Provinsi Jambi

BANGKO – Potensi kekayaan sumber daya alam, khususnya pertambangan di Bumi Tali Undang Tambang Teliti Kabupaten Merangin, secara bertahap mulai dilirik investor. Salah satu pertambangan yang sedang melakukan eksploitasi adalah PT Putra Sarko Mining, bergerak bidang pertambangan biji besi di Desa Baru Nalo Kecamatan Nalo Tantan Kabupaten Merangin.

Menurut Direktur Utama PT Putra Sarko Mining, Mahran Nasution, saat syukuran pertambangan biji besi di lokasi pertambangan mengatakan, sesuai dengan izin dari Pemkab Merangin luas areal pertambangan biji besi tahap pertama seluas 206 hektare di atas Areal Pengunaan Lain (APL). Dengan produksi sekitar 90 ribu ton/bulan dan produksi pertambangan biji besi akan di ekspor ke luar negeri dengan sasaran India, China, Rusia, Canada dan lainnya. Yakni bisa lewat Jambi di Pelabuhan Muarasabak, Pelabuhan Teluk Bayur, Sumbar, bisa juga lewat pelabuhan Bengkulu dan di Painan. ‘’Walau sekarang ini masih meraba-raba diperkirakan kandungan tambang biji besi di areal 206 hektare ini berkisar 2-3 juta ton dan kami sudah kantongi izin eksploitasi 3 bulan lalu. Target kami Oktober 2008 ini sudah produksi,’’ ungkap Mahran Nasution.

Kendati masih belum diketahui secara pasti, tapi lanjutnya dari hasil penelitian 3 tahun terakhir ini, yakni sejak 2005 lalu dari sejumlah sampel yang diteliti sangat kaya akan bahan tambang biji besi di Desa Baru Nalo ini. Sementara itu, Bupati Merangin yang diwakili Peltu Sekda Merangin, Drs H Marzuki Yahya menyambut baik kehadiran PT Putra Sarko Mining, salah satu perusahaan pertambangan bijih besi di Kabupeten Merangin dan pertambangan bijih besi pertama di Provinsi Jambi. ‘’Kabupaten Merangin ini kaya akan bahan tambang. Seperti di Jangkat dan Sungai Tenang ada tambang emas, di Bangko ada Batu Bara dan di Desa Baru Nalo ini ada tambang Biji Besi. Apabila eksploitasi pertambangan biji besi ini berhasil maka akan bisa memberikan devisi negara dan juga akan memberikan hal yang positif bagi daerah dan sekitarnya. Bagi desa di sekitar lokasi pertambangan akan tumbuh pusat perekonomian baru. Yang jelas dalam waktu dekat ini masyarakat akan Merasakan jalan yang memadai yang dibangun oleh perusahaan,’’ ungkap Marzuki Yahya, saat membacakan sambutan Bupati Merangin, H Nalim.

Sedangkan Kepala Desa Baru Nalo, Thamrin mengatakan, luas areal masyarakat yang terkena ganti rugi tanaman tumbuh dengan adanya perusahaan pertambangan biji besi dari 206 hektare, mencapai 32 orang. Dengan harga ganti rugi sesuai dengan potensi kebun masyarakat, yakni kondisi kebun yang jarang dan kosong Rp 4 juta/hektare, kebun yang menengah Rp 6,5 juta/hektare dan kebun yang penuh tanaman tumbuhnya Rp 8 juta/hektare. Selain itu masyarakat juga mendapatkan uang pinjaman dari perusahaan Rp 10 juta. Ada lagi kompensasi Rp 5 ribu/ton yang punya lahan dan 1.500/ton untuk desa. ‘’Untuk tahap pertama ini yang digarap pihak perusahaan seluas 60 hektare,’’ papar Thamrin.

Acara syukuran pertambangan biji besi tersebut juga dihadiri Menteri Keuangan India, Corona Ceridi dan sejumlah warga India. Karena salah satu tujuan ekspor biji besi dari Merangin ini nantinya adalah Negara India. (era)